Contoh Naskah Drama musikal 15 orang
Contoh Naskah Drama musikal 15 orang - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama musikal 15 orang lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama musikal 15 orang dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama musikal 15 orang untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama musikal 15 orang ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama musikal 15 orang terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama musikal 15 orang ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.
Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama musikal 15 orang ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama musikal 15 orang ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama musikal 15 orang ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama musikal 15 orang tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama musikal 15 orang dibawah ini yang sobat semua.
TAK SEPERTI BAYANGAN
Pemeran:
1. Yadi
2. Lia
3. Vira
4. Wemi
5. Siska
6. Rio
7. Bayu
8. Ifa
9. Rika
10. Prima
11. Setyo
12. Heri
13. Robi
14. Yuri
15. Anto
Sinopsis Drama:
Yadi, seorang lelaki tua yang dengan keluarganya dimasukkan ke dalam panti jompo. Ia masih punya anak namun anaknya tersebut sudah enggan merawatnya sehingga membuat lelaki tua ini menerima nasibnya hidup di sebuah panti jompo. Namun ia bisa tersenyum tatkala ada segerombolan anak-anak yang bermain-main di depan panti. Ia merasa bahwa hidupnya timbul kembali meski ia jarang melihat keluarganya yang sangat ia harapkan.
Ibu panti, Wemi dan Siska terkenal galak dan suka marah. Yadi sering kali dimarahi karena selalu ingin keluar panti. Suatu hari ketika keluarganya mengunjungi panti.
Naskah Drama
Yadi: “Mengapa kau berkunjung kemari?”
Wemi: “Yadi, kamu tak boleh berkata seperti itu. Mereka adalah anak dan cucu-cucumu.”
Robi: “Ayah, tolong maafkan kami. Kami bukannya mengasingkan ayah di panti jompo ini. Namun kami merasa tidak akan bisa merawat ayah jikalau kami disibukkan oleh beberapa pekerjaan kantor.”
Yuri: “Iya, Ayah. Kami masih keluarga ayah. Ayah jangan melupakan kami seperti itu.”
Lia: “Kakekkkk....”
Vira: “Huhu.... Kakek...”
Yadi: “Cup-cup. Kalian jangan menangis. Kakek tidak marah dengan kalian. Jangan nangis!”
Wemi: “Yadi, cobalah selesaikan masalahmu ini.”
Yadi: “Jangan ikut campur urusan keluargaku!”
Robi: “Ayah...”
Yadi: “Sebaiknya kalian pulanglah. Pikiranku masih panas seolah mendidihnya air direbus di atas kompor.”
Yuri: “Baiklah, kami akan pulang Ayah. Ayah baik-baik ya, jangan membantah omongan Ibu Panti.”
Yadi: “Iya.”
(Suatu pagi Yadi ingin keluar panti untuk melihat anak-anak yang sedang bermain di luar)
Siska: “Yadi, kau mau kemana?”
Yadi: “Sedikit menghirup udara segar. Aku ingin melihat anak-anak itu bermain. Lihat, mereka tampak gembira.”
Siska: “Ya, tapi sudah berapa kali aku bilang kamu dilarang keluar. Sifat pikunmu telah merongrong kepala tuamu itu. Kamu jadi lupa agaknya dengan segala hal. Kalau kau lupa pulang, bisa gawat! Kamu akan hilang. Siapa yang repot? Tentu saja pihak panti akan dituduh menghilangkanmu atau tidak mengemban amanat dengan baik.”
Yadi: “Janganlah bertutur begitu banyaknya. Telingaku panas mendengarnya. Pokoknya aku akan keluar. Titik!”
Siska: “Baiklah, kalau begitu Wemi akan mengawasimu selama kamu berada di luar panti. Bagaimana?”
Yadi: “Ya-ya-ya selalu saja aku diawasi. Baiklah, silakan saja.”
Siska: “Wemi! Awasi Yadi ke luar panti. Dia ingin melihat anak-anak bermain di luar itu.”
Wemi: “Baik, Bu Siska. Ayo Pak Yadi...”
Yadi: “Kalian sedang bermain apa?”
Rio: “Bermain petak umpet, Kek.”
Bayu: “Iya, seruuu... banget.”
Ifa: “Apa Kakek mau ikut?”
Wemi: “Hei, jangan begitu... orang ini sudah tua jangan diajak main yang lari-lari.”
Rika: “Petak umpet tidak berlari Bu Wemi. Kita hanya perlu mencari teman yang sedang sembunyi. Itu saja tidak begitu rumit. Bahkan bagi orang tua pun bisa.”
Wemi: “Kalian ini... ckck! Jangan menghasut orang tua ini.”
Prima: “Maaf, Bu Wemi. Di sini kami hanya bermain. Ya sudah Kakek hanya melihat kami saja. Duduklah di sana.”
Setyo: “Yah, nggak enak kalau Kakek tidak ikutan juga. Padahal semakin banyak yang main akan semakin seru.”
Heri: “Bukan semakin seru, Set. Semakin lama carinya. Pasti aku yang jadi lagi... huffft.”
Yadi: “Hahaha... apakah kamu selalu jadi penjaga, Heri?”
Heri:” Iya, Kek.”
Anto: “Ya benar itu. Heri selalu jaga karena dia itu lelet kalau ngumpet. Hehe...”
Heri: “Jahat kau To. Ya, teruskan mengejekku.”
Yadi: “Eh, sudah-sudah. Kalian tidak boleh menyalahkan satu sama lainnya. Kalian ini semua teman terikat dalam satu temali yaitu per-te-ma-nan. Tidak boleh ada yang saling menyalahkan. Kalau begitu, Kakek ingin membantu Heri jaga, bagaimana?”
Rika: “Yahhh... akan cepat ketemu kalau yang jaga dua orang.”
Yadi: “Apakah kamu menyamakan Kakek yang renta ini dengan Heri yang mempunyai stamina kuat? Hmm?”
Rika: “Tentu beda! Oke, kita akan memulai petak umpetnya. Hitungin Her.”
Heri: “Oke, satu... dua... tiga.... siap atau tidak aku mencarimu!”
Senja mulai pulang ke peraduanya. Sedang nasib lelaki tua itu tidaklah semalang yang dibayangkan. Ia masih bisa tersenyum di balik ketidaknyamanannya dan sebuah takdir yang diberikan oleh anaknya. Ia tersenyum bersama anak-anak yang sering bermain petak umpet di depan panti jompo yang ia tempati. Sedangkan Bu Wemi ikut tersenyum ketika lelaki tua itu tersenyum.
Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama musikal 15 orang yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.
Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama musikal 15 orang ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama musikal 15 orang ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama musikal 15 orang ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama musikal 15 orang tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama musikal 15 orang dibawah ini yang sobat semua.
TAK SEPERTI BAYANGAN
Pemeran:
1. Yadi
2. Lia
3. Vira
4. Wemi
5. Siska
6. Rio
7. Bayu
8. Ifa
9. Rika
10. Prima
11. Setyo
12. Heri
13. Robi
14. Yuri
15. Anto
Sinopsis Drama:
Yadi, seorang lelaki tua yang dengan keluarganya dimasukkan ke dalam panti jompo. Ia masih punya anak namun anaknya tersebut sudah enggan merawatnya sehingga membuat lelaki tua ini menerima nasibnya hidup di sebuah panti jompo. Namun ia bisa tersenyum tatkala ada segerombolan anak-anak yang bermain-main di depan panti. Ia merasa bahwa hidupnya timbul kembali meski ia jarang melihat keluarganya yang sangat ia harapkan.
Ibu panti, Wemi dan Siska terkenal galak dan suka marah. Yadi sering kali dimarahi karena selalu ingin keluar panti. Suatu hari ketika keluarganya mengunjungi panti.
Naskah Drama
Yadi: “Mengapa kau berkunjung kemari?”
Wemi: “Yadi, kamu tak boleh berkata seperti itu. Mereka adalah anak dan cucu-cucumu.”
Robi: “Ayah, tolong maafkan kami. Kami bukannya mengasingkan ayah di panti jompo ini. Namun kami merasa tidak akan bisa merawat ayah jikalau kami disibukkan oleh beberapa pekerjaan kantor.”
Yuri: “Iya, Ayah. Kami masih keluarga ayah. Ayah jangan melupakan kami seperti itu.”
Lia: “Kakekkkk....”
Vira: “Huhu.... Kakek...”
Yadi: “Cup-cup. Kalian jangan menangis. Kakek tidak marah dengan kalian. Jangan nangis!”
Wemi: “Yadi, cobalah selesaikan masalahmu ini.”
Yadi: “Jangan ikut campur urusan keluargaku!”
Robi: “Ayah...”
Yadi: “Sebaiknya kalian pulanglah. Pikiranku masih panas seolah mendidihnya air direbus di atas kompor.”
Yuri: “Baiklah, kami akan pulang Ayah. Ayah baik-baik ya, jangan membantah omongan Ibu Panti.”
Yadi: “Iya.”
(Suatu pagi Yadi ingin keluar panti untuk melihat anak-anak yang sedang bermain di luar)
Siska: “Yadi, kau mau kemana?”
Yadi: “Sedikit menghirup udara segar. Aku ingin melihat anak-anak itu bermain. Lihat, mereka tampak gembira.”
Siska: “Ya, tapi sudah berapa kali aku bilang kamu dilarang keluar. Sifat pikunmu telah merongrong kepala tuamu itu. Kamu jadi lupa agaknya dengan segala hal. Kalau kau lupa pulang, bisa gawat! Kamu akan hilang. Siapa yang repot? Tentu saja pihak panti akan dituduh menghilangkanmu atau tidak mengemban amanat dengan baik.”
Yadi: “Janganlah bertutur begitu banyaknya. Telingaku panas mendengarnya. Pokoknya aku akan keluar. Titik!”
Siska: “Baiklah, kalau begitu Wemi akan mengawasimu selama kamu berada di luar panti. Bagaimana?”
Yadi: “Ya-ya-ya selalu saja aku diawasi. Baiklah, silakan saja.”
Siska: “Wemi! Awasi Yadi ke luar panti. Dia ingin melihat anak-anak bermain di luar itu.”
Wemi: “Baik, Bu Siska. Ayo Pak Yadi...”
Yadi: “Kalian sedang bermain apa?”
Rio: “Bermain petak umpet, Kek.”
Bayu: “Iya, seruuu... banget.”
Ifa: “Apa Kakek mau ikut?”
Wemi: “Hei, jangan begitu... orang ini sudah tua jangan diajak main yang lari-lari.”
Rika: “Petak umpet tidak berlari Bu Wemi. Kita hanya perlu mencari teman yang sedang sembunyi. Itu saja tidak begitu rumit. Bahkan bagi orang tua pun bisa.”
Wemi: “Kalian ini... ckck! Jangan menghasut orang tua ini.”
Prima: “Maaf, Bu Wemi. Di sini kami hanya bermain. Ya sudah Kakek hanya melihat kami saja. Duduklah di sana.”
Setyo: “Yah, nggak enak kalau Kakek tidak ikutan juga. Padahal semakin banyak yang main akan semakin seru.”
Heri: “Bukan semakin seru, Set. Semakin lama carinya. Pasti aku yang jadi lagi... huffft.”
Yadi: “Hahaha... apakah kamu selalu jadi penjaga, Heri?”
Heri:” Iya, Kek.”
Anto: “Ya benar itu. Heri selalu jaga karena dia itu lelet kalau ngumpet. Hehe...”
Heri: “Jahat kau To. Ya, teruskan mengejekku.”
Yadi: “Eh, sudah-sudah. Kalian tidak boleh menyalahkan satu sama lainnya. Kalian ini semua teman terikat dalam satu temali yaitu per-te-ma-nan. Tidak boleh ada yang saling menyalahkan. Kalau begitu, Kakek ingin membantu Heri jaga, bagaimana?”
Rika: “Yahhh... akan cepat ketemu kalau yang jaga dua orang.”
Yadi: “Apakah kamu menyamakan Kakek yang renta ini dengan Heri yang mempunyai stamina kuat? Hmm?”
Rika: “Tentu beda! Oke, kita akan memulai petak umpetnya. Hitungin Her.”
Heri: “Oke, satu... dua... tiga.... siap atau tidak aku mencarimu!”
Senja mulai pulang ke peraduanya. Sedang nasib lelaki tua itu tidaklah semalang yang dibayangkan. Ia masih bisa tersenyum di balik ketidaknyamanannya dan sebuah takdir yang diberikan oleh anaknya. Ia tersenyum bersama anak-anak yang sering bermain petak umpet di depan panti jompo yang ia tempati. Sedangkan Bu Wemi ikut tersenyum ketika lelaki tua itu tersenyum.
Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama musikal 15 orang yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.
0 Response to "Contoh Naskah Drama musikal 15 orang"
Post a Comment