Contoh Naskah Drama norma kesopanan
Contoh Naskah Drama norma kesopanan - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama norma kesopanan lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama norma kesopanan dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama norma kesopanan untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama norma kesopanan ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama norma kesopanan terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama norma kesopanan ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.
Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama norma kesopanan ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama norma kesopanan ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama norma kesopanan ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama norma kesopanan tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama norma kesopanan dibawah ini yang sobat semua.
Suatu hari di sebuah rumah mewah, terdengar kegaduhan yang sangat mengganggu telinga.
Viona :Mii!!! Mamii!!! (teriak dari kamar tidur)
Bu Nona:Iya kenapa sayang? Kamu kok pagi-pagi udah teriak-teriak aja?
Viona :Sarapan aku mana? Seragam aku mana? Nanti aku telat nih!!!
Bu Nona:Duh sayang, kamu kan sudah besar harusnya siapkan semua kebutuhan kamu sendiri.
Viona :Ih Mami nyebelin banget sih! Yaudah aku gak mau sekolah! Titik!!!
Bu Nona:Janganlah, sayang. Yaudah tunggu sebentar ya, Mami siapkan dulu.
Viona :Nah gitu kek daritadi.
Setiap mengetahui perilaku anak majikannya, Bu Tuti dan Pak Opi yang berkerja di rumah itu selalu bersyukur karena telah dikaruniai anak yang sopan kepada mereka, tidak seperti Viona. Dan di sudut dapur ketika Bu Nona menyiapkan sarapan untuk Viona, Atun segera menghampiri dan menawarkan bantuan. Sebagai anak pembantu di rumah itu, Atun selalu tidak tega melihatnya.
Atun :Sini, Bu saya bantu.
Bu Nona:Gak usah Tun, ayo kamu siap-siap berangkat sekolah takutnya kesiangan.
Bu Tuti :Sudah Bu, biar saya yang kerjakan semuanya. Ibu istirahat saja, ini sudah kewajiban saya di sini.
Bu Nona:Oh iya. Terimakasih ya, Mbok. Saya mau ke kamar Viona dulu.
Bu Tuti :Iya sama-sama, Bu.
Tak lama kemudian, Atun bertanya kepada Ibunya.
Atun :Bu, Viona kenapa bersikap seperti itu ya pada Ibunya?
Bu Tuti :Sejak dulu kan kamu juga sudah tau, sikap Viona memang seperti itu.
Atun :Tapi Bu, gak seharusnya ia bersikap seperti itu. Padahal Bu Nona kan baik ya, Bu.
Bu Tuti :Iya betul. Oh iya kamu kan harus berangkat sekolah, Tun. Belajar yang rajin, jangan nakal di sekolah.
Atun :Iya Bu, Atun pamit dulu ya. Assalamualaikum.
Bu Tuti :Waalaikumsalam.
Antara Atun dan Viona, terlihat perbedaan yang sangat kontras. Atun yang sangat sopan, sedangkan Viona yang sama sekali tidak berperilaku wajar terhadap Ibunya. Namun sesuatu yang tidak disangka-sangka terjadi. Bu Tuti jatuh sakit tak sadarkan diri dan harus dirawat di rumah sakit.
Pa Opi :Bu, istirahat yang cukup. Jangan memikirkan hal-hal lain dulu. Utamakan kesehatan Ibu.
Atun :Iya, Bu. Atun sedih lihat kondisi Ibu sekarang. (sambil menangis di sebelah Ibunya)
Bu Nona:Pak Opi, Atun… Kita hanya bisa berdoa dan berusaha demi kesembuhan Bu Tuti. Harus tawakal dan berserah pada Allah.
Pa Opi :Iya Bu, terimakasih atas bantuan Ibu selama ini. Saya sangat berhutang budi.
Bu Nona: Sudahlah Pak, saya menganggap kita sudah seperti saudara. Tidak usah berpikiran seperti itu.
Atun :Terimakasih banyak Bu, saya janji akan lakukan semua kerjaan rumah selama Ibu saya sakit.
Bu Nona:Tenang saja, Atun. Tapi sekolah kamu jangan sampai terganggu ya.
Atun :Iya, Bu. Terimakasih.
Bu Nona:Iya sama-sama. Kamu sudah Ibu anggap sama seperti Viona, seperti anak Ibu sendiri.
Dalam hati, Bu Nona selalu berharap bahwa Viona menjadi anak yang sopan dan baik seperti Atun. Meski selalu diperlakukan dengan tidak layak oleh anak satu-satunya, Bu Nona tak pernah berhenti untuk mendoakan hal yang terbaik untuk Viona. Selama Bu Tuti sakit, Atun selalu mengerjakan semua pekerjaan Ibunya di rumah tersebut dengan sangat baik. Setelah selesai merapihkan rumah, Atun pergi ke rumah sakit untuk bermalam menemani Ibunya. Padahal esok hari, Atun harus kembali ke sekolah. Tanpa disadari Atun, Viona selalu membuntuti kegiatannya dari belakang.
Viona :Tun! Tunggu Tun!
Atun :Mba Vio, kok ada di sini? Mau ke mana? Ini kan sudah malam.
Viona :Kamu mau bantuin aku gak?
Atun :Bantu apa? Selama aku bisa, insyaallah aku pasti bantuin kamu.
Viona :Sebelumnya aku mau tanya, apa kamu pernah bentak-bentak ibu atau bapak kamu?
Atun :Bukannya mau sombong atau membanggakan diri, tapi aku gak pernah berani untuk bersikap seperti itu, Viona. Bagi aku, Ibu dan Bapak adalah sosok yang sangat berarti, aku gak mungkin melawan apalagi sampai membentak mereka. Kok kamu tiba-tiba tanya seperti itu?
Viona :Jadi gini, aku sadar kalo sikap aku selalu gak sopan sama Mami. Aku nyesel, aku pengen kayak kamu. Sayang sama orang tua, sopan, patuh dan aku salut sama kamu. Kamu mau kan bantu aku buat berubah?
Atun :Ya tentu, aku senang dengarnya.
Viona :Oke, rencananya aku mau minta maaf dulu sama Mami. Kamu tau gak toko bunga yang bagus di mana? Besok temenin aku ya, supaya surprise jadinya.
Atun :Iya, aku tau. Nanti aku temenin kamu.
Viona :Makasih ya Tun, kamu memang baik. Bi Tuti dan Mang Opi kamu pasti bangga punya anak seperti kamu.
Atun :Iya sama-sama Vi, kamu bisa aja.
Sejak hari itu, doa Bu Nona seolah-olah terjawab. Kini Viona menjadi anak yang patuh dan sangat menyayanginya. Tak lama beberapa hari berlalu, Bu Tutipun siuman dan sembuh dari sakitnya. Atun dan Pak Opi merasa bahagia dan bisa kembali menjalani hidup yang lebih membahagiakan bersama-sama.
Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama norma kesopanan yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.
Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama norma kesopanan ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama norma kesopanan ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama norma kesopanan ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama norma kesopanan tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama norma kesopanan dibawah ini yang sobat semua.
Suatu hari di sebuah rumah mewah, terdengar kegaduhan yang sangat mengganggu telinga.
Viona :Mii!!! Mamii!!! (teriak dari kamar tidur)
Bu Nona:Iya kenapa sayang? Kamu kok pagi-pagi udah teriak-teriak aja?
Viona :Sarapan aku mana? Seragam aku mana? Nanti aku telat nih!!!
Bu Nona:Duh sayang, kamu kan sudah besar harusnya siapkan semua kebutuhan kamu sendiri.
Viona :Ih Mami nyebelin banget sih! Yaudah aku gak mau sekolah! Titik!!!
Bu Nona:Janganlah, sayang. Yaudah tunggu sebentar ya, Mami siapkan dulu.
Viona :Nah gitu kek daritadi.
Setiap mengetahui perilaku anak majikannya, Bu Tuti dan Pak Opi yang berkerja di rumah itu selalu bersyukur karena telah dikaruniai anak yang sopan kepada mereka, tidak seperti Viona. Dan di sudut dapur ketika Bu Nona menyiapkan sarapan untuk Viona, Atun segera menghampiri dan menawarkan bantuan. Sebagai anak pembantu di rumah itu, Atun selalu tidak tega melihatnya.
Atun :Sini, Bu saya bantu.
Bu Nona:Gak usah Tun, ayo kamu siap-siap berangkat sekolah takutnya kesiangan.
Bu Tuti :Sudah Bu, biar saya yang kerjakan semuanya. Ibu istirahat saja, ini sudah kewajiban saya di sini.
Bu Nona:Oh iya. Terimakasih ya, Mbok. Saya mau ke kamar Viona dulu.
Bu Tuti :Iya sama-sama, Bu.
Tak lama kemudian, Atun bertanya kepada Ibunya.
Atun :Bu, Viona kenapa bersikap seperti itu ya pada Ibunya?
Bu Tuti :Sejak dulu kan kamu juga sudah tau, sikap Viona memang seperti itu.
Atun :Tapi Bu, gak seharusnya ia bersikap seperti itu. Padahal Bu Nona kan baik ya, Bu.
Bu Tuti :Iya betul. Oh iya kamu kan harus berangkat sekolah, Tun. Belajar yang rajin, jangan nakal di sekolah.
Atun :Iya Bu, Atun pamit dulu ya. Assalamualaikum.
Bu Tuti :Waalaikumsalam.
Antara Atun dan Viona, terlihat perbedaan yang sangat kontras. Atun yang sangat sopan, sedangkan Viona yang sama sekali tidak berperilaku wajar terhadap Ibunya. Namun sesuatu yang tidak disangka-sangka terjadi. Bu Tuti jatuh sakit tak sadarkan diri dan harus dirawat di rumah sakit.
Pa Opi :Bu, istirahat yang cukup. Jangan memikirkan hal-hal lain dulu. Utamakan kesehatan Ibu.
Atun :Iya, Bu. Atun sedih lihat kondisi Ibu sekarang. (sambil menangis di sebelah Ibunya)
Bu Nona:Pak Opi, Atun… Kita hanya bisa berdoa dan berusaha demi kesembuhan Bu Tuti. Harus tawakal dan berserah pada Allah.
Pa Opi :Iya Bu, terimakasih atas bantuan Ibu selama ini. Saya sangat berhutang budi.
Bu Nona: Sudahlah Pak, saya menganggap kita sudah seperti saudara. Tidak usah berpikiran seperti itu.
Atun :Terimakasih banyak Bu, saya janji akan lakukan semua kerjaan rumah selama Ibu saya sakit.
Bu Nona:Tenang saja, Atun. Tapi sekolah kamu jangan sampai terganggu ya.
Atun :Iya, Bu. Terimakasih.
Bu Nona:Iya sama-sama. Kamu sudah Ibu anggap sama seperti Viona, seperti anak Ibu sendiri.
Dalam hati, Bu Nona selalu berharap bahwa Viona menjadi anak yang sopan dan baik seperti Atun. Meski selalu diperlakukan dengan tidak layak oleh anak satu-satunya, Bu Nona tak pernah berhenti untuk mendoakan hal yang terbaik untuk Viona. Selama Bu Tuti sakit, Atun selalu mengerjakan semua pekerjaan Ibunya di rumah tersebut dengan sangat baik. Setelah selesai merapihkan rumah, Atun pergi ke rumah sakit untuk bermalam menemani Ibunya. Padahal esok hari, Atun harus kembali ke sekolah. Tanpa disadari Atun, Viona selalu membuntuti kegiatannya dari belakang.
Viona :Tun! Tunggu Tun!
Atun :Mba Vio, kok ada di sini? Mau ke mana? Ini kan sudah malam.
Viona :Kamu mau bantuin aku gak?
Atun :Bantu apa? Selama aku bisa, insyaallah aku pasti bantuin kamu.
Viona :Sebelumnya aku mau tanya, apa kamu pernah bentak-bentak ibu atau bapak kamu?
Atun :Bukannya mau sombong atau membanggakan diri, tapi aku gak pernah berani untuk bersikap seperti itu, Viona. Bagi aku, Ibu dan Bapak adalah sosok yang sangat berarti, aku gak mungkin melawan apalagi sampai membentak mereka. Kok kamu tiba-tiba tanya seperti itu?
Viona :Jadi gini, aku sadar kalo sikap aku selalu gak sopan sama Mami. Aku nyesel, aku pengen kayak kamu. Sayang sama orang tua, sopan, patuh dan aku salut sama kamu. Kamu mau kan bantu aku buat berubah?
Atun :Ya tentu, aku senang dengarnya.
Viona :Oke, rencananya aku mau minta maaf dulu sama Mami. Kamu tau gak toko bunga yang bagus di mana? Besok temenin aku ya, supaya surprise jadinya.
Atun :Iya, aku tau. Nanti aku temenin kamu.
Viona :Makasih ya Tun, kamu memang baik. Bi Tuti dan Mang Opi kamu pasti bangga punya anak seperti kamu.
Atun :Iya sama-sama Vi, kamu bisa aja.
Sejak hari itu, doa Bu Nona seolah-olah terjawab. Kini Viona menjadi anak yang patuh dan sangat menyayanginya. Tak lama beberapa hari berlalu, Bu Tutipun siuman dan sembuh dari sakitnya. Atun dan Pak Opi merasa bahagia dan bisa kembali menjalani hidup yang lebih membahagiakan bersama-sama.
Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama norma kesopanan yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.
0 Response to "Contoh Naskah Drama norma kesopanan"
Post a Comment