Aturan Pendakian Gunung Agung Sesuai Kepercayaan Lokal
foto: kompas |
Dalam kepercayaan masyarakat setempat, Gunung Agung merupakan tempat bersemayamnya para dewa. Di Gunung tersebut terdapat istana dewa. Oleh karena itu, siapa pun pendaki Gunung Agung, sudah seharusnya mentaati aturan adat setempat, yakni:
1. Tidak Mendaki Saat Hari Besar Keagamaan
Untuk menjaga kesucian Gunung Agung, para pendaki harap tidak melakukan aktivitas mendaki saat hari besar keagamaan, di mana umat melakukan pemujaan, baik di Pura Besakih maupun Pura Pasar Agung. Banyak pura di sekitar gunung agung letaknya lebih rendah dari jalur pendakian. Akan tidak etis bila para pendaki melakukan aktivitas pendakian, di atas sementara di Pura orang-orang sedang beribadah.
2. Perempuan Datang Bulan Dilarang Mendaki
Perempuan datang bulan dianggap dalam keadaan kotor, bila mendaki akan merusak kesucian Gunung Agung.
3. Jangan Bawa Makanan dari Daging Sapi
Sapi itu disucikan umat Hindu. Bila pendaki membawa bekal makanan berasal dari daging sapi, dipercaya dalam pendakian membawa sial.
4. Jumlah Pendaki Harus Genap
Dipercaya, jumlah pendaki yang ganjil akan membawa kesialan.
0 Response to "Aturan Pendakian Gunung Agung Sesuai Kepercayaan Lokal"
Post a Comment