Cara agar Skenario Film Kamu Bisa Diterima Rumah Produksi

Banyak dari kalian yang ingin membuat naskah film kemudian dijadikan film FTV, Sinetron, maupun layar lebar, bukan? Ya, keinginan seperti itu bukan kamu doang kawan, saya juga termasuk yang ingin seperti itu juga. Sayangnya, keinginan itu tidak semudah mimpi. Sungguh sulit sekali menembus industri perfilman tanah air. Terlebih lagi bagi para penulis baru maupun pemula.

Banyak dari kalian yang ingin membuat naskah film kemudian dijadikan film FTV, Sinetron, maupun layar lebar, bukan? Ya, keinginan seperti itu bukan kamu doang kawan, saya juga termasuk yang ingin seperti itu juga. Sayangnya, keinginan itu tidak semudah mimpi. Sungguh sulit sekali menembus industri perfilman tanah air. Terlebih lagi bagi para penulis baru maupun pemula.     Nah saya akan membagikan beberapa ilmu yang saya dapatkan hasil dari pengalaman saya berdiskusi dengan orang-orang film komersil dan juga dari beberapa buku tentang pembuatan skenario. Mudah-mudahan tips dan trik dari ilmu yang saya bagikan ini dapat berguna bagi kamu yang sedang merencanakan mengirim naskah skenariomu ke rumah produksi atau production house.   Mari kita kupas satu persatu lebih mendalam.  PERTAMA yang harus wajib kalian ketahui, ketika kamu membuat judul jangan asal-asalan. Kenapa? semakin judulmu menarik dan unik, semakin tertariklah para Script Editor atau Supervisor Skenario. Bukan hanya itu saja, tentunya pasti calon penonton nantinya akan menyukai film dari naskahmu.  Sebagai contoh, ingatkah kalian sinetron GGS (Ganteng-ganteng Serigala) atau Ftv Religi Azab? Menarik bukan mereka membuat judul. Terlebih Ftv Azab, selalu membuat judul yang bombastis, ya kan?. Apakah kalian tahu, kenapa sinetron GGS itu amat disukai? ya karena mayoritas penontonnya adalah kaum perempuan. Para pembuat naskahnya membuat judul semenarik mungkin untuk perempuan.  KEDUA beritahu jenis cerita dan durasi total dari naskahmu. Contoh Drama Religi, episode 1, durasi 45 menit.  KETIGA Jelaskan Premis dan Sinopsis dengan singkat dan padat tanpa bertele-tele.  KEEMPAT Semua karakter tokoh yang bermain di naskahmu harus jelas dan kuat penokohannya.  KELIMA Dari 5-10 Halaman naskahmu, benar-benar harus menjelaskan inti masalah yang akan dihadapi tokoh protagonismu (baik), dan harus jelas juga tokoh antagonis. Jangan terlalu bertele-tele.  KEENAM Kalau bisa endingnya harus Twist Plot, atau setidaknya melegakan penonton. Intinya buatlah selalu happy ending. Karena penonton khususnya Indonesia butuh kebahagian bukan kesedihan.  KETUJUH, lampirkan biodata dan Portofoliomu. Semakin menarik dirimu dan karyamu semakin menyedot perhatian Script Editor.  Untuk tambahan, menurut beberapa bocoran informasi. Para Script Editor itu pertama kali akan membuka Biodatamu. Lalu premis, sinopsis, daftar tokoh. Kemudian mereka mengecek halaman naskahmu, paling baik untuk durasi 1 jam itu 48 halaman. Selanjutnya mereka akan membaca 5 lembar pertama dari naskahmu. Lalu di pertengahan halaman, kemudian di akhir halaman.  Tentu saja, para supervisor naskah akan melakukan seperti yang saya jelaskan diatas JIKA sedari awal semua yang kamu kirimkan dinilai OKE. Kalau baru sampai biodatamu yang kurang meyakinkan ya jelas mereka akan malas melanjutkan membaca naskahmu. Karena apa? puluhan atau mungkin ratusan naskah yang selalu datang di meja mereka membuat mereka akan menyeleksi secara ketat, mana yang bagus mana yang tidak. Intinya mereka tidak ingin buang-buang waktu untuk membaca semua naskah yang ada di depan mejanya.  Dan info lagi, jangan takut naskahmu akan diproduksi tanpa kamu diberitahu. Karena biaya produksi film itu mahal, tentunya mereka akan menyeleksi naskah yang bagus dan menjual di pasaran. Batas maksimal ketika kamu mengirim naskahmu adalah 3-6 bulan terhitung dari pertama kali kamu mengirim. Jika sudah melebihi itu, maka jelas naskahmu tidak menarik mereka.  Oke segini saja, sharing ilmunya. Lain kali saya akan membahas seputar dunia skenario lagi.

Nah saya akan membagikan beberapa ilmu yang saya dapatkan hasil dari pengalaman saya berdiskusi dengan orang-orang film komersil dan juga dari beberapa buku tentang pembuatan skenario. Mudah-mudahan tips dan trik dari ilmu yang saya bagikan ini dapat berguna bagi kamu yang sedang merencanakan mengirim naskah skenariomu ke rumah produksi atau production house.


Mari kita kupas satu persatu lebih mendalam.

PERTAMA yang harus wajib kalian ketahui, ketika kamu membuat judul jangan asal-asalan. Kenapa? semakin judulmu menarik dan unik, semakin tertariklah para Script Editor atau Supervisor Skenario. Bukan hanya itu saja, tentunya pasti calon penonton nantinya akan menyukai film dari naskahmu.

Sebagai contoh, ingatkah kalian sinetron GGS (Ganteng-ganteng Serigala) atau Ftv Religi Azab? Menarik bukan mereka membuat judul. Terlebih Ftv Azab, selalu membuat judul yang bombastis, ya kan?. Apakah kalian tahu, kenapa sinetron GGS itu amat disukai? ya karena mayoritas penontonnya adalah kaum perempuan. Para pembuat naskahnya membuat judul semenarik mungkin untuk perempuan.

KEDUA beritahu jenis cerita dan durasi total dari naskahmu. Contoh Drama Religi, episode 1, durasi 45 menit.

KETIGA Jelaskan Premis dan Sinopsis dengan singkat dan padat tanpa bertele-tele.

KEEMPAT Semua karakter tokoh yang bermain di naskahmu harus jelas dan kuat penokohannya.

KELIMA Dari 5-10 Halaman naskahmu, benar-benar harus menjelaskan inti masalah yang akan dihadapi tokoh protagonismu (baik), dan harus jelas juga tokoh antagonis. Jangan terlalu bertele-tele.

KEENAM Kalau bisa endingnya harus Twist Plot, atau setidaknya melegakan penonton. Intinya buatlah selalu happy ending. Karena penonton khususnya Indonesia butuh kebahagian bukan kesedihan.

KETUJUH, lampirkan biodata dan Portofoliomu. Semakin menarik dirimu dan karyamu semakin menyedot perhatian Script Editor.

Untuk tambahan, menurut beberapa bocoran informasi. Para Script Editor itu pertama kali akan membuka Biodatamu. Lalu premis, sinopsis, daftar tokoh. Kemudian mereka mengecek halaman naskahmu, paling baik untuk durasi 1 jam itu 48 halaman. Selanjutnya mereka akan membaca 5 lembar pertama dari naskahmu. Lalu di pertengahan halaman, kemudian di akhir halaman.

Tentu saja, para supervisor naskah akan melakukan seperti yang saya jelaskan diatas JIKA sedari awal semua yang kamu kirimkan dinilai OKE. Kalau baru sampai biodatamu yang kurang meyakinkan ya jelas mereka akan malas melanjutkan membaca naskahmu. Karena apa? puluhan atau mungkin ratusan naskah yang selalu datang di meja mereka membuat mereka akan menyeleksi secara ketat, mana yang bagus mana yang tidak. Intinya mereka tidak ingin buang-buang waktu untuk membaca semua naskah yang ada di depan mejanya.

Dan info lagi, jangan takut naskahmu akan diproduksi tanpa kamu diberitahu. Karena biaya produksi film itu mahal, tentunya mereka akan menyeleksi naskah yang bagus dan menjual di pasaran. Batas maksimal ketika kamu mengirim naskahmu adalah 3-6 bulan terhitung dari pertama kali kamu mengirim. Jika sudah melebihi itu, maka jelas naskahmu tidak menarik mereka.

Oke segini saja, sharing ilmunya. Lain kali saya akan membahas seputar dunia skenario lagi.

0 Response to "Cara agar Skenario Film Kamu Bisa Diterima Rumah Produksi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel